Mengulik Museum Airlangga, Explore Kediri
TRAVELING

Mengulik Museum Airlangga, Explore Kediri

Kediri. Merupakan salah satu kota di Jawa Timur yg terletak 130km barat daya dari Surabaya. Kota yang terkenal dengan Tahu Poo-nya ini adalah kota terpadat ketiga di Jatim setelah Surabaya dan Malang.

Salah satu tempat wisata yg juga bisa menambah wawasan kita adalah Museum Airlangga. Nama dari museum ini diambil dari pendiri Kerajaan Kahuripan, Airlangga. Museum yang terletak di Jl. Mastrip No. 1 ini selesai dibangun pada 1992.

Kahuripan, merupakan kerajaan di Kediri yang tersohor saat itu. Didirikan tahun 1009 oleh Raja Airlangga. Raja yang terkenal dengan gelarnya Abhisaka Sri Maharaja Rakai Halu Sri Dharmawangsa Airlangga Anantawikramotunggadewa ini merupakan keponakan dari raja Dharmawangsa. Ia adalah raja terakhir Kerajaan Medang yang runtuh pada 1006.

Hingga pada 1042, Airlangga membagi kekuasannya menjadi dua wilayah untuk menghindari perebutan tahta diantara anak-anaknya. Keduanya adalah  bagian barat bernama Kadiri beribu kota di Daha, diserahkan kepada Sri Samarawijaya, serta bagian timur bernama Janggala beribu kota di Kahuripan, diserahkan kepada Mapanja Garasakan.

Beberapa peninggalan dari Kahuripan disimpan rapi di Museum Airlangga ini. Bahkan hingga naskah keagamaan pun juga ada. Dari penulisan pertama hingga penulisan penafsirannya. Terdapat beberapa peninggalan ketika Islam masuk ke Kediri.

Kompleks museum dibagi menjadi beberapa bangunan. Untuk bisa menikmati dan belajar sejarah disana, Anda hanya perlu merogoh kocek seribu rupiah saja per bangunan di kompleks museum, sedang untuk anak kecil hanya ditarik 500 rupiah. Sangat murah untuk belajar sejarah.

Pada halaman depan menuju ke pintu masuk museum terdapat patung Raja Airlangga menaiki Burung Garuda yang mencekram seekor ular naga. Menurut kepercayaan Hindu, Burung Garuda merupakan kendaraan Dewa Wisnu, sedangkan Airlangga adalah seorang penganut Hindu yang taat.

Sehingga simbol yang nampak dari patung ini adalah Airlangga merupakan penjelmaan dari Dewa Wisnu. Lebih tepatnya, kaum Hindu beranggapan bahwa Raja Airlangga adalah titisan dari Dewa Wisnu.

Dalam kompleks museum juga terdapat Goa Selomangleng. Konon goa ini merupakan tempat pertapaan Dewi Kilisuci guna menghabiskan sisa hidupnya agar rakyat Kediri tidak terkena marabahaya.

Nama dari goa ini sebenarnya terdiri dari dua kata, Selo yang berarti Batu dan Mangleng yang berarti miring. Goa yang berada di kawasan Gunung Klothok ini terbentuk dari batu andesit hitam. Meski masih dapat menikmati relief yang ada, ukuran dari goa ini tergolong kecil.

Untuk dapat sampai di kedua tempat tersebut, tidaklah susah. Alamatnya sudah tertera jelas di G-Maps dan tidak perlu repot-repot melewati jalanan yang rumit.

Nah bagi Anda yang ingin melihat video Museum Airlangga bisa langsung klik disini.

Mari pelajari dan lestarikan sejarah yang kita miliki. Karena kelak apa yang kita lakukan saat ini bisa menjadi sejarah bagi peradaban berikutnya! ^^

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *